Siapa Itu Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) ?

Siapa Itu Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA) ?

Literasi merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing. Namun, di berbagai daerah Indonesia, akses terhadap bahan bacaan dan fasilitas literasi masih terbatas. Tantangan inilah yang mendorong lahirnya Relawan Literasi Masyarakat, yang dikenal dengan sebutan Relima. Mereka hadir sebagai penggerak utama dalam upaya meningkatkan budaya baca dan kecakapan literasi di tengah masyarakat.

 

Relima adalah individu-individu yang dengan sukarela menyumbangkan waktu, tenaga, dan pengetahuan untuk mendampingi masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan, ruang belajar bersama, dan sarana pemberdayaan. Mereka bukan hanya relawan biasa, tetapi mitra strategis yang menjembatani Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan komunitas-komunitas lokal. Melalui Relima, program literasi menjangkau hingga ke pelosok negeri, membawa semangat perubahan dengan menghadirkan akses bacaan bagi mereka yang sebelumnya sulit mendapatkannya.

 

Peran Relima sangatlah beragam. Mereka terlibat langsung dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, mulai dari kemampuan dasar literasi seperti membaca dan menulis hingga kecakapan literasi digital yang relevan dengan perkembangan zaman. Tidak hanya itu, mereka juga menyusun bahan ajar yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan lokal, mengorganisir kegiatan literasi seperti pelatihan dan workshop, serta mengadvokasi pentingnya literasi kepada pemangku kepentingan agar tercipta dukungan yang lebih luas.

 

Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan layanan perpustakaan, memperkuat budaya baca, serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran utamanya mencakup anak-anak usia dini hingga remaja, keluarga sebagai lingkungan pertama pembelajaran, serta masyarakat umum agar menjadi komunitas yang lebih kreatif, inovatif, dan produktif.

 

Relima bekerja dalam sinergi antara Perpustakaan Nasional sebagai perancang kebijakan dan penyedia dukungan operasional, tim koordinasi Relima di tingkat provinsi yang mengarahkan kegiatan di wilayah masing-masing, hingga para relawan di tingkat lokal yang melaksanakan program secara langsung di lapangan. Melalui berbagai program seperti Pojok Baca Digital, TitikBaca, dan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, mereka memastikan bahwa bantuan perpustakaan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong literasi masyarakat.

 

Kehadiran Relima menjadi bukti bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan, tetapi merupakan gerakan bersama seluruh elemen bangsa. Mereka adalah agen perubahan yang bekerja dengan penuh dedikasi, menghadirkan buku-buku dan kegiatan literasi sebagai jendela menuju masa depan yang lebih baik. Dengan Relima, perpustakaan bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku, tetapi menjadi pusat aktivitas, sumber inspirasi, dan ruang pemberdayaan yang hidup di tengah masyarakat.