Pemanfaatan Dana Desa untuk Literasi bagi Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA)

Pemanfaatan Dana Desa untuk Literasi bagi Relawan Literasi Masyarakat (RELIMA)

Literasi menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas di pedesaan. Di tengah gencarnya upaya untuk menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing, Dana Desa yang bersumber dari APBN telah menjadi instrumen strategis dalam mendukung berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk pengembangan literasi. Pemanfaatan Dana Desa untuk literasi tidak hanya terbatas pada pembangunan sarana fisik seperti perpustakaan desa atau taman baca masyarakat, tetapi juga mencakup pemberdayaan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan penguatan peran Relawan Literasi Masyarakat (Relima).

 

Relima sebagai agen perubahan literasi memiliki peran penting dalam mendampingi masyarakat desa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan ruang belajar bersama. Dengan dukungan Dana Desa, kegiatan literasi dapat diperluas, mulai dari penyediaan fasilitas perpustakaan, pengadaan bahan bacaan yang relevan, hingga pelaksanaan berbagai kegiatan literasi seperti kelas membaca, bimbingan belajar, dan pelatihan keterampilan. Beberapa contoh nyata seperti Perpustakaan Desa Puro di Kabupaten Sragen yang setiap tahun mengalokasikan anggaran sebesar Rp20.000.000 dari Dana Desa telah membuktikan bahwa investasi pada literasi mampu mendorong minat baca masyarakat dan menghadirkan inovasi program-program literasi berkelanjutan.

 

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Permendesa PDTT Nomor 7 Tahun 2023 juga telah mengatur prioritas penggunaan Dana Desa yang berlaku jangka panjang, termasuk pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana atau prasarana perpustakaan desa serta pelatihan bagi pengelola perpustakaan. Hal ini memberikan ruang bagi desa untuk memberdayakan Relima melalui pelatihan kepemimpinan, literasi digital, serta penguatan kapasitas mereka sebagai fasilitator literasi di tingkat lokal.

 

Sinergi antara pemerintah desa, Relima, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program literasi berbasis Dana Desa. Relima dapat menjadi penggerak utama yang memastikan bahwa setiap rupiah Dana Desa yang dialokasikan untuk literasi benar-benar memberikan dampak nyata, seperti meningkatnya angka partisipasi masyarakat dalam kegiatan baca-tulis, terwujudnya perpustakaan digital desa, serta hadirnya forum-forum literasi yang produktif.

 

Ke depan, pemanfaatan Dana Desa untuk literasi diharapkan tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga memperkuat ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan Relima, Dana Desa dapat menjadi investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi desa yang cerdas, kritis, dan siap bersaing di era global.